Halaman

23/10/23

Amanat Pembina Upacara Hari Santri Nasional; Jihad Santri Jayakan Negeri

Bpk. H. Muh. Fauzi, SHI, Ketua Tanfidziyah NU
Ranting Maguwoharjo, sebagai pembina upacara
menyampaikan amanat.
Hari ini 78 tahun silam, tepatnya tanggal 22 Oktober 1945, terjadi peristiwa penting yang merupakan rangkaian sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam melawan penjajah. Dikatakan penting, karena hari ini, 78 tahun silam, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengundang konsul-konsul NU di seluruh Jawa dan Madura, yang hadir pada tanggal 21 Oktober 1945 di kantor PB ANO (Ansor Nahdlatul Oelama) di Jl. Bubutan Surabaya, menetapkan satu keputusan dalam bentuk resolusi yang diberi nama “Resolusi Jihad Fii Sabilillah”.

Dalam tempo singkat, Surabaya guncang oleh kabar seruan jihad dari PBNU ini. Dari masjid ke masjid, dan dari musholla ke musholla, tersiar seruan jihad yang dengan sukacita disambut penduduk Surabaya yang sepanjang bulan September sampai Oktober telah meraih kemenangan dalam pertempuran melawan sisa-sisa tentara Jepang yang menolak tunduk kepada arek-arek Surabaya.

Demikianlah, sejak dimaklumkan tanggal 22 Oktober 1945, Resolusi Jihad membakar semangat seluruh lapisan rakyat hingga pemimpin di Jawa Timur, terutama di Surabaya, sehingga dengan tegas mereka berani menolak kehadiran Sekutu di tanah air. Pertempuran demi pertempuran dengan semangat jihad dilakukan para santri dan arek-arek Suroboyo hingga pertempuran hebat 10 November 1945 dan bangsa kita berhasil mempertahankan kemerdekaan.

Bapak-bapak, Ibu-Ibu, para sahabat, dan para santri semua, inilah fakta sejarah, bahwa para ulama kita, para kiai kita, dan para santri di zaman memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, mempunyai peran yang sangat besar dan penting. Oleh karena itu, kita warga Nahdlatul Ulama, para santri semua, mari terus mewarisi semangat jihad dalam menjaga negeri tercinta ini. Hubbul wathan minal iman.

Hari ini, 22 Oktober 2023, mari tetap kita kobarkan semangat menjaga negeri. Jihad Santri, Jayakan Negeri, di bidang kita masing-masing. Apalagi, ini tahun politik. Mari kita sukseskan perhelatan demokrasi negara kita ini dengan baik. Terutama kita warga Nahdlatul Ulama, mari kita pilih calon terbaik kita, baik di DPRD kabupaten, provinsi, pusat, DPD, maupun presiden dan wakilnya. Semoga negeri kita senantiasa penuh berkah, menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Allaahumma aamiin...