Halaman

14/05/19

Terongan, Tradisi Khas Santri, Betapa Nikmatnya

Makan terong bakar bersama, betapa nikmatnya.
Terongan, atau makan dengan lauk terong yang dibakar hingga kulitnya gosong, lalu dipadu dengan sambal, adalah tradisi khas santri di pondok pesantren yang menyenangkan. Tampak sederhana, tapi sungguh nikmat untuk dirasakan.

Sabtu malam (11/5), kami berkumpul di Kantor NU Ranting Maguwoharjo, Jl. Raya Tajem. Acaranya adalah guyub bareng dalam terongan. Alhamdulillah, meski mendadak, hanya ada yang usul kangen makan terong bakar bareng, lalu disambut yang lain oke dan ayo, yang hadir ramai. Semoga pertemuan semacam ini semakin mengeratkan kami dalam persaudaraan yang dirahmati dan diberkahi Allah subhanahu wata'ala.

Berikut adalah beberapa foto dari kegiatan terongan yang menyenangkan tersebut.

Ketua Tanfidziyah NU-Ranting Maguwoharjo, Pak H. Fauzi,
bersama Kangmas Muhyani Tamzis dan Lek Topan membakar terong.

Lek Topan dengan kalem menggoreng bawang, brambang, lombok,
ditemani Gusdur Ngudi Susilo. 

Lek Topan menggoreng, dikerubuti Cak Akhmad Muhaimin Azzet,
Kang Muhyani Tamzis, dan Gusdur Ngudi Susilo.

Berdoa, semoga hajat dunia, hajat akhirat, dikabulkan.

Kangmas Kyai Alwi Fuadi memimpin doa dan diaminkan bersama.