Pertanyaan:Bagaimana hukum makam tumpuk?
Deskripsi masalah: Di kampung Simgosutan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, masyarakatnya yang meninggal dikuburkan di dua area pemakaman, yaitu Pemakaman Sembego dan Pemakaman Pasekan. Untuk kedua pemakaman ini sebetulnya sudah penuh, hanya saja Pasekan ada penambahan/perluasan dan juga ada area khusus untuk non-muslim. Dikarenakan pemakaman yang sudah penuh, sering sekali ketika menggali makam ditemukan tulang belulang jenazah yang sudah dikuburkan sebelumnya. Dengan demikian, bisa saja tulang itu memang berasal dari tanah yang baru digali, artinya makam baru digali persis di makam lama, atau juga bisa tulang itu berasal dari makam yang ada di sebelah makam baru yang sedang digali.
Peserta Bahtsul Masail:
- Dr. Abdul Mughits, S.Ag., M.Ag. (Wakil Ketua PCNU Sleman/Komisi Fatwa MUI Kab. Sleman)
- Dr. Saifuddin, SHI., MSI. (Wakil Sekretaris PCNU Sleman/Sekretaris MUI Kab. Sleman)
- Drs. KH. Makin Suhadak (Rois Syuriyah Ranting NU Maguwoharjo)
- H. Moh. Fauzi, SHI. (Ketua Tanfidziyah Ranting NU Maguwoharjo)
- H. Moh. Sakdun (Pengurus Ranting NU Maguwoharjo)
- K. Moh. Tamyiz (Pengurus Ranting NU Maguwoharjo)
- Dr. Akmaluddin (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan/pakar tafsir)
- Fathoni (Ketua Takmir Masjid Baiturrahman Singosutan)
- Muhzan (Ust Madrasah Diniyah Jagat Lintang Songo Anak Ranting NU Singosutan)
- Sukatno, Amd. (Ketua Tanfidhiyah Anak Ranting NU Singosutan)
- Khoirozi (Sekretaris Tanfidhiyah Anak Ranting NU Singosutan)
- H. Sugirin (Kaum Singosutan)
- Supardi (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Sugiman (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Sabar (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Muchdi (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Amin (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Nur Haryanto (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Hidayat, S.Kom. (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Pak RW (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- H. Sambung Bukhori (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Novi Iskandar (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Turdi (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Dwi Marwanto (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Antok (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)
- Ressa (Pengurus Anak Ranting NU Singosutan)

Hasil/Kesimpulan Bahtsul Masail Diniyah:
Hukumnya tidak boleh mengumpulkan beberapa jenazah dalam satu liang lahat, kecuali karena darurat dan hajat. Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam kitab Majmu’ Syarh Muhadzdzab
وعقبه بقوله:
وعبارة الأكثرين ولا يدفن اثنان في قبر، ونازع في التحريم السبكي، (إلا لحاجة) أي
الضرورة كما في كلام الشيخين كأن كثر الموتى وعسر إفراد كل ميت بقبر فيجمع بين
الاثنين والثلاثة والاكثر في قبر بحسب الضرورة
Hal yang sama dikemukakan di dalam kitab Al-Iqna’ li Abi Syujak
(ولا يدفن اثنان) ابتداء
(في قبر واحد) بل يفرد كل ميت بقبر حالة الاختيار للاتباع، فلو جمع اثنان في قبر
واتحد الجنس كرجلين أو امرأتين كره عند الماوردي وحرم عند السرخسي، ونقله عنه
النووي في مجموعه مقتصرا عليه
Darurat seperti karena banyaknya orang yang mati karena akibat perang atau bencana alam seperti gempa. Hajat contohnya karena keterbatasan lahan atau area pemakaman. Masuk dalam kategori hajat adalah karena kesulitan (‘usyr) contohnya karena tidak bisa membayar sewa/beli makam.
(قَوْلُهُ
قَبْلَ بِلَى جَمِيعِهِ) أَفْهَمَ جَوَازُ النَّبْشِ بَعْدَ بِلَى جَمِيعِهِ
وَيُسْتَثْنَى قَبْرُ عَالِمٍ مَشْهُورٍ أَوْ وَلِيٍّ مَشْهُورٍ فَيُمْتَنَعُ
نَبْشُهُ مُطْلَقًا م ر (قَوْلُهُ بِأَنْ كَثُرَ الْمَوْتَى) يَنْبَغِي
الِاكْتِفَاءُ بِالْعُسْرِ وَإِنْ لَمْ يَكْثُرْ الْمَوْتَى وَأَنْ يَكُونَ مِنْ الْعُسْرِ مَا لَوْ كَانَ لَوْ
أُفْرِدَ كُلُّ مَيِّتٍ بِقَبْرٍ تَبَاعَدَتْ قُبُورُهُمْ بِحَيْثُ تَشُقُّ
زِيَارَتُهُمْ بِأَنْ لَمْ يَتَيَسَّرْ مَوَاضِعُ مُتَقَارِبَةٌ (قَوْلُهُ
وَيُجْعَلُ بَيْنَهُمَا حَاجِزُ تُرَابٍ) كَيْفَ يَتَأَتَّى فِي صُورَةِ الْكَفَنِ
الْوَاحِدِ (قَوْلُهُ بِمَا يُقَدَّمُ بِهِ فِي الْإِمَامَةِ) كَانَ الْمُرَادُ
مَا يُقَدَّمُ بِهِ الْإِمَامُ الْمَذْكُورُ فِي شَرْحِ قَوْلِ الْمُصَنِّفِ
السَّابِقِ وَتَجُوزُ عَلَى الْجَنَائِزِ صَلَاةٌ وَيُؤَيِّدُهُ قَوْلُ الرَّافِعِيِّ
فَيُقَدَّمُ الرَّجُلُ ثُمَّ الصَّبِيُّ ثُمَّ الْخُنْثَى ثُمَّ الْمَرْأَةُ
فَلْيُحَرَّرْ فَإِنَّ ظَاهِرَ الْعِبَارَةِ خِلَافُ ذَلِكَ اهـ
حاشية
الإمام أحمد بن قاسم العبادي على تحفة المحتاج في شرح المنهاج لابن حجر الهيتمي،
المكتبة التجارية : 1357 هـ - 1983 م، ج 3 ص 173-174
Khusus area pemakaman Sembego, praktik penguburan di tempat tersebut masuk dalam kategori hajat. Artinya, praktik selama ini masih diperbolehkan berjalan seperti biasa meskipun sering ditemukan tulang di tanah yang sedang digali. Namun, kondisi ini tidak boleh berlangsung secara terus-menerus, tetapi hanya untuk sementara sampai ada perluasan atau penambahan area pemakaman.
Referensi/Rujukan Kitab kuning:
- Fathul Qorib halaman 21
- Fathul Mu’in halaman 45
- ‘Ianatuth Thalibin
- Al-Iqna’ li Abi Syujak
- Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu
- Nihayatul Muhtaj ila Syarh al-Minhaj
- Tuhfatul Muhtaj fi Syarh al-Minhaj.
Rekomendasi Bahtsul Masail Diniyah:
- Kepada pemerintah daerah khususnya Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY wajib hukumnya mengusahakan perluasan atau penambahan area pemakaman agar jenazah bisa dikuburkan secara layak dan baik (ikraman li al mauta) serta anak keturunan/ahli waris masih bisa melihat atau menemukan kuburan keluarganya yang sudah meninggal.
- Kepada masyarakat Muslim di Maguwo dan Singosutan khususnya harus berusaha untuk mengadakan Kompleks Pemakaman Muslim melalui program wakaf.
Demikian hasil Bahtsul Masail Diniyah ini semoga bermanfaat dan menjadi pijakan bagi kaum muslimin, khususnya warga nahdliyyin di Singosutan dan Maguwoharjo, serta harapannya bisa didengar oleh pemerintah Kalurahan Maguwoharjo.
Kantor Anak Ranting NU Singosutan, Maguwoharjo, 1 Juni 2024.
Pimpinan Bahtsul Masail Diniyah: Mushohhih:
Dr. Saifuddin, SHI., MSI., CM., CWC. Dr. Abdul Mughits, S.Ag., M.Ag.